we hope you enjoy

we hope you enjoy
TERIMA KASIH TELAH MENGUNJUNGI BLOG SAYA SEMOGA MENDAPAT INFORMASI YANG BERMANFAAT
RIANDA HERNAMAS

Cari Entri Mu

Sabtu, 06 November 2010

Waspadalah, Meningitis Bisa Berakibat Fatal

Go4HealthyLife.com, Jakarta - Orangtua harus waspada terhadap bahaya penyakit meningitis pada anak usia di bawah satu tahun, karena akibatnya bisa fatal, berimbas kematian, atau jika berhasil sembuh, akan mengalami kecacatan yang sifatnya menetap.

Penggunaan vaksin IPD (Invasive Pneumococcal Disease) sejak 10 tahun yang lalu di Amerika Serikat berhasil menurunkan angka prevalensi penyakit pneumokokus, termasuk meningitis. Sejak tahun 2006 vaksin IPD sudah tersedia di Indonesia dan telah dianjurkan penggunaannya oleh IDAI (Ikatan Dokter Anak Indonesia) untuk mencegah meningitis pada bayi mulai usia dua bulan hingga sembilan tahun.

Penyakit meningitis merupakan penyakit yang menyerang selaput otak dengan angka kematian mencapai 50%. Bila dapat sembuh, sering terjadi gejala sisa berupa lumpuh, tuli, epilepsi dan retardasi mental. Penyakit ini dapat dicegah dengan vaksinasi IPD atau pneumokokus. Sebuah penelitian prospektif di beberapa rumah sakit di Indonesia menunjukkan bahwa 10% dari penyebab meningitis pada balita adalah bakteri pnemokokus yang angka kesembuhannya rendah dan dapat mengakibatkan cacat permanen.

Staf Divisi Saraf Anak Departemen Ilmu Kesehatan Anak FKUI-RSCM dan pendiri Klinik Anakku, Dr. Hardiono Pusponegoro, Sp.A(K) menjelaskan, “Balita dan orang dewasa merupakan pembawa (carrier) bakteri pneumokokus dalam saluran pernapasan mereka dan mendapatkannya di luar rumah dan tempat-tempat umum. Apabila daya tahan rendah, bakteri dalam tenggorokan tersebut dapat masuk ke dalam tubuh dan menyebabkan penyakit."

Selain itu, penularan bakteri pneumokokus sangat mudah karena carrier akan menyebarkannya melalui udara. Sayangnya hingga saat ini hanya 0.6% dari 4,6 juta bayi yang lahir mendapat perlindungan terhadap bakteri pneumokokus yang mematikan ini. Faktor lain yang merugikan adalah kecenderungan menunda vaksinasi sampai berumur lebih dari satu tahun, padahal meningitis lebih sering terjadi pada anak kecil berumur kurang dari satu tahun.

Rendahnya angka vaksinasi IPD untuk anak Indonesia dapat dipecahkan bersama, misalnya dengan meningkatkan kesadaran para orang tua akan pentingnya pemberian vaksinasi pada anak, komunikasi dan perhatian dari dokter anak, atau yang paling baik adalah bila pemerintah dapat mengupayakan memasukkan vaksin ini ke dalam program imunisasi nasional.

“Anak yang telah mendapat vaksinasi IPD akan terlindungi dari serangan (invasi) pneumokokus ke dalam darah, paru dan otak dan sekaligus secara tidak langsung dapat melindungi teman dan keluarganya. Mengingat meningitis dapat berakibat kematian atau kecacatan, sangat penting bagi para orangtua untuk segera memvaksinasi buah hatinya dengan vaksin pneumokokus. Kesembuhan dari meningitis dapat meninggalkan kecacatan permanen seperti lumpuh, tuli, epilepsi dan retardasi mental sehingga anak tidak dapat mencapai tumbuh kembang yang optimal,” papar Dr. Soedjatmiko, Sp.A(K), Msi., Sekretaris Satgas Imunisasi PP-IDAI dan Ahli Tumbuh Kembang Anak dari Departemen Ilmu Kesehatan Anak FKUI-RSCM dalam temu media yang digagas Pfizer Indonesia dan PP-IDAI di Jakarta, Kamis (22/4).

Presiden Direktur PT Pfizer Indonesia, Luthfi Mardiansyah, penyelenggara acara, mengungkapkan rasa prihatinnya karena banyak yang tidak menyadari adanya bahaya meningitis pada balita. "Kami mengajak orangtua untuk menggalakkan kesadaran pentingnya vaksinasi IPD sebagai langkah preventif terhadap meningitis. Dengan vaksinasi yang dini, kita berusaha agar angka kejadian meningitis di Indonesia dapat diturunkan sehingga angka kematian anak Indonesia pun dapat diturunkan sesuai dengan komitmen untuk meraih Millenium Development Goals ke-empat pada tahun 2015,” kata Luthfi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar